A alaikm prof.
wa'alaikum salam, apa kabar?
Hasyim
alhamdulilah prof. sehat
prof. sendiri ?
sehat-sehat aja. Malah merasa lebih sehat dari
sebelumnya.
Hasyim
al-hamdulillah. boleh gak saat ol gini saya ngaji dg
prof...
boleh aja... silahkan
Hasyim
t kasih. saya sedang mengkaji implikasi faham dualisme
terhadap pemikiran dan praktek pendidikan di indonesia
Hasyim
yg menjadi kekaburan saya adalah antara sekulerisme dan
dualisme. apakah keduanya memiliki sejarah kemunculan yg berbeda?
Hasyim
mugkin prof ada maraji' yg membedah asal usul kedua faham
ini?
Tentu saja. keduanya berbeda. dualisme di Barat
dikembangkan lebih lanjut oleh Descartes (ada jiwa/pikiran dan tubuh).
Sekularisme adalah penghapusan yang sakral dari yang profan.
tentunya ada, untuk sekularisme atau sekularisasi anda
bisa baca buku Nasr, man and Nature dan buku saya Mengislamkan Nalar (Erlangga)
atau Pengantar Eipstemologi Islam bab 13 (Mizan),
Hasyim
iya prof. nanti saya cek. bisakah kita menarik kesimpulan
bahwa pemikiran dualisme plato, aristoteles, descartes merupakan menjadi
landasan terjadinya dualisme dalam setiap disiplin teori-teori keilmuan?
maksud saya keilmuan kontemporer termasuk pendidikan?
sebenarnya tidak, karena dualisme yang ada sekarang
adalah antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu non-agama (rasional). Dan ilmu
rasional dalam tradisi ilmiah Islam meliputu bukan hanya yang fisik tapi juga
non-fisik
saya sudah mengarang buku khusus untuk ini, judulnya
integrasi ilmu.
susah tuk diterangkan di sini.
Hasyim
jadi tidak ada korelasi pemikiran dualisme descartes
terhadap faham dualisme dalam beberapa pendekatan dan teori keilmuan
kontemporer? dlm kerangka keilmuan islam sy bisa faham dg pendekatan prof dalam
buku integrasi ilmu.
sekarang begini, dualisme Cartesian adalah antara mind
dan body. di Barat aspek body (fisik)-nya yang diberi tekanan, aspek jiwanya,
bahkan dalam psikologi, mulai disingkirkan karena tidak empiris...
Hasyim
jadi cartesian dualism itu tidak berdampak ke ilmu-ilmu
sosial ug lain? sy melihat adanya teori2 dualisme dalam ilmu-ilmu politik,
ekonomi termasuk pendidikan.
Tapi kalau kita bicara dikotomi ilmu di negeri kita
adalah dikotomi antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum, dua pemilahan yang
berbeda. Karena itu agak sulit menghubungkannya.
Hasyim
begitu prof ya.....
Tergantung apa yang anda bayangkan tentang dualisme ilmu
di sini. apakah anda berbicara tentang dualismi ilmu agama dan ilmu umum, atau
dualisme antara ilmu metafisik dan fisik. Mana yang ada dalam pikiran anda?
Hasyim
saya melihat pada aspek dualisme sebagai ideologi
berfikir dan ingin menghubungkannya dengan perkembangan pemikiran dan praktek
pndidikan.
Kalau minatnya pendidikan, maka kita harus mencari basis
integrasi antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum. Kita sebagai Muslim harus
yakin bahwa alam fisik bukan realitas independen. Ia adalah ayat--tanda-tanda
Tuhan. Masyarakat Barat telah benhenti men=mbaca alam sebagai ayat. in
problemnya..
Sehingga sains kemudian bertentangan dengan agama...
Kalau kemudian kita kembali membaca alam sebagai ayat
Allah maka dualisme akan terjembatani. Membaca alam adalah membaca ayat Allah,
sebagaimna kita membaca al-Qur'an sebagai ayat Allah.
Hasyim
saya beranggapan bahwa sekulerisme dan kolonialisme
mempertegas dualisme sebagai ideologi yang melihat segala sst serba dua.
indikasinya di negri kita ada terbentuk dua kutub pemikiran keilmuan umum dan
agama yg terinstitusi pada lembaga pendidikan. apakah tesis saya ini salah
prof...?
Hasyim
saya ingin mengatakan bahwa dualisme pemikiran barat
memberi implikasi tehdap dualisme pendidikan agama dan umum, dalam kehidupan
politik adalah terjadinya sekularisasi negara dan agama.
tidak salah. Dalam buku saya Integrasi Ilmu dikatakan
bahwa pemilahan antara ilmu agama dan ilmu non-agama sudah dikenal lama
(al-Ghazali, Ibn Khaldun), tapi pemilahan yang tidak menolak status ilmiah
masing-masaning, malah saling menguatkan. Dikotomi modern tentang ilmu agama
dan umum kadang menafika status dan validitas keilmuan masing-masing. Ini yang
berbahaya.
Hasyim
saya melihat dualisme sebagai ideologi yg menjadi basis
pemikiran keilmuan barat. jadi dlm hal apakah saya bisa menggunakan pendektan
historis dualisme di barat dalam menelusuri dualisme keilmuan dan kelembagaan
di negara kita prof?
dalam ranah politik, sekularisme mengambil bentuk
pemisahan agama dan negara, dalam ranah pemikiran' ia memisahkan antara yang
empiris dan yang metafisik. kaum positivistik, menolak realitas
metafisik/spiritual, dan karena itu mereka menolak otoritas kitab suci dan juga
agama.
Dualisme tubuh-jiwa juga dikenal dalam tradisi ilmiah
Islam, tapi bukan tujuan untuk menolak yang satu dan menguatkan yang lain. Tapi
yang belakang terjadi di Barat adalah menolak aspek jiwanya dan menguatkan
aspek tubuhnya. dan yang jiwanya disingkirkan sebagai ilusi. Mas maaf di KL
sudah azan jadi saya harus berhenti untuk solat.. terima kasih.. wassalam.
Hasyim
saya jg di KL prof. saya jg mau sholat...bolh minta hpnya
di indo atau maly prof?
malay 013 304 1665.
Hasyim
terima kasih prof. semoga ada kesempatan bisa ngaji lagi
dg prof. semoga prof gak keberatan di lain waktu..assalamu alaikum
No comments:
Post a Comment